Tak Ada Diskriminasi Korban Gempa
PADANG, KOMPAS.com - Ketua Harian Sarkorlak Penang-gulangan Bencana Sumatera Barat (Sumbar), Marlis Rahman menegaskan, tidak ada diskriminasi evakuasi korban gempa bagi warga keturunan di Kota Padang, dan semua korban diperlakukan sama sebagai warga negara Indonesia.
"Tidak ada diskriminasi pencarian korban di kawasan warga keturunan," tegasnya di Padang, Selasa.
Selamat datang di blog resmi Madrasah Aliyah (MA) Matholi'ul Huda Troso Jepara. MA Matholi'ul Huda Troso sebagai salah satu penyelenggara pendidikan di Jepara kini sudah berhasil memasuki era digital information. Terbukti dengan hadirnya blog ini, membuat semua informasi tentang MA Matholi'ul Huda Troso dapat diakses di manapun dan kapanpun dengan mudah.
* home
* profil
* KESISWAAN
MA Matholi'ul Huda Troso adalah Sekolah Menengah Umum bercirikan Islam yang Integrated Science, Religion, and Life Skills.
Dengan Visi "Luhur dalam Budi, Tinggi dalam Prestasi", MA Matholi'ul Huda Troso bertekad untuk turut mencerdaskan bangsa.
* NEWS
* BUKU TAMU
* KONTAK
Home » News » Tak Ada Diskriminasi Korban Gempa
Tak Ada Diskriminasi Korban Gempa
Ditulis pada 00:44 Tidak ada komentar
Label: Gempa, Nasional, News
PADANG, KOMPAS.com - Ketua Harian Sarkorlak Penang-gulangan Bencana Sumatera Barat (Sumbar), Marlis Rahman menegaskan, tidak ada diskriminasi evakuasi korban gempa bagi warga keturunan di Kota Padang, dan semua korban diperlakukan sama sebagai warga negara Indonesia.
"Tidak ada diskriminasi pencarian korban di kawasan warga keturunan," tegasnya di Padang, Selasa.
Hal itu ditegaskannya, menanggapi isu berkembang di dunia internasional yang menuding telah terjadi diskriminasi evakuasi korban gempa dari warga keturunan.
Menurut dia, pada hari pertama pascagempa pimpinan daerah telah mendatangi kawasan permukiman warga keturunan untuk mengetahui kondisi di lapangan dan menentukan bentuk bantuan yang harus segera dilakukan.
Ia mengakui, cukup banyak bangunan bertingkat yang roboh di kawasan warga keturunan yang lama dibersihkan sekaligus evakuasi terhadap adanya korban yang diperkirakan ikut tertimbun.
Personil TNI juga sudah banyak berada di kawasan keturunan itu, namun mereka tidak bisa melakukan pembersihan karena belum ada izin dari pemilik, tambahnya.
"Tim SAR tentu tidak bisa main bongkar saja, tanpa izin pemilik karena dikhawatirkan barang-barang yang selamat akan hilang," kata Marlis yang juga Wakil Gubernur Sumbar itu.
Sedangkan para pemilik bangunan banyak yang mengungsi Ke Jakarta hingga Singapura, tambahnya. Ia meminta, semua pihak tidak terpancing isu diskriminasi yang dihembuskan pihak-pihak tidak bertanggungjawab dan tanpa kebenaran di lapangan.
Sumber : www.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar